Dia mengetahui seluruh daun yang ada di bumi dan mengetahui kapan, bagaimana, dan di mana daun itu akan jatuh; dan tidak ada bijipun melainkan Allah mengetahui kapan akan tumbuh, berapa yang akan tumbuh, dan siapa yang akan memakannya. Semua ini telah tertulis di kitab yang jelas, yaitu lauhul mahfuz.
Takdir yang telah ditetapkan Allah SWT tersimpan dalam Ummul Kitab atau Lauhul Mahfudz, sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya melalui Al-Qur'an surat Ar-Ra'd ayat 39: يَمْحُوا۟ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُۥٓ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ.
Dia mengutip riwayat dari Ibnu Jarir yang bersumber dari Anas bin Malik. "Lauhul Mahfudz yang dijelaskan dalam ayat 21-22 surat Al Buruj berada di kening Malaikat Israfil.". Riwayat lain dari Ibnu Hatim, menukilkan pernyataan dari Abu Al Abbas alias Abdurrahman bin Salman:
Ibnu Qoyim rahimahullah mengungkapkan, bahwa ungkapan "Mahfudz atau yang terjaga" kebanyakan ahli qiroat membacanya dengan jar sebagai sifat untuk lauh. Hal ini bisa dipahami apabila di dalam Lauhul Mahfudz tidak akan ada setan yang bisa masuk. Lauhul Mahfudz sudah ditetapkan untuk terjaga dari tindakan setan, baik untuk menambah atau Dalam Al Qur'an, Lauhul Mahfudz disebutkan sebanyak 17 kali. Berikut tafsir Al Qur'an yang menyebutkan Lauhul Mahfudz: 1. Q.S. Al-An'aam : 59 .
  • v5gqvhfocn.pages.dev/150
  • v5gqvhfocn.pages.dev/384
  • v5gqvhfocn.pages.dev/310
  • v5gqvhfocn.pages.dev/237
  • v5gqvhfocn.pages.dev/404
  • v5gqvhfocn.pages.dev/480
  • v5gqvhfocn.pages.dev/498
  • v5gqvhfocn.pages.dev/308
  • daun di lauhul mahfudz